Kompleksitas
alam tiada habisnya. Sejauh ini kita telah berargumen bahwa hakikat kehidupan
jangan dicari memalui identifikasi dengan suatu masyarakat kejadian-kejadian,
yang hidup berdasarkan ciri khas penentu masyarakat itu. Suatu neksus yang
seluruhnya hidup, berkenaan dengan seluruh kehidupannya, tidak bersifat sosial.
Tiap anggota neksus mendatapkan kebutuhan-kebutuhan mengadanya dari
prehensi-prehensinya pada lingkungan sosial yang kompleks; oleh dirinya
sendiri neksus kekurangan kekuatan
genetik yang termasuk ke dalam masyarakat-masyarakat. Tapi suatu neksus hidup,
msekipun nonsosil berdasarkan kehudipan-nya, mungkin mendukung suatu benang
keteraturan pribadi selain rute historis para anggotanya. Suatu kesatuan yang
kekal yang demikian adalah suatu pribadi yang hidup (a living person). Bukan
esensi kehidupan untuk menjadi suatu pribadi yang hidup. Tentu saja suatu
pribadi yang hidup membutuhkan bahwa lingkungan langsungnya merupakan suatu
neksus nonsosial yang hidup (a living, non-social nexus). (Alfred North
Whitehead: 1978)
Evolusi Darwin
Darwin
dalam bukunya yang berjudul On the Origin of species (1895), membahas tentang
evolusi organisme-organisme fisik, bahwa:
1.
Kehidupan
berasal dari zat-zat organik yang secara bertahap mengalami perubahan menjadi
makromolekul organik yang diperkirakan bermula dari lautan.
2.
Evolusi
kimia dimulai dari atmosfer purba dengan beraksinya bahan-bahan anorganik
dengan energi dari halilintar membentuk senyawa makromolekul sebagai
komponen-komponen pembentuk sel.
3.
Makromolekul-makromolekul
akan terkonsentrasi di cekungan secara progresif, akibat kondisi yang relatif
kering dengan bantuan ATP dan
enzim-enzim terjadi percepatan reaksi sehingga terbentuk membran struktural
serta ibril internal sebagai bagian sel primitif yang merupakan kemungkinan
terbentuknya kehidupan pada tahap pertama kali.
4.
Kemungkinan
dimulainya evolusi dari laut ke darat dengan menggunakan analogi perkembangan
invertebrata (hewan yang tidak memiliki tulang belakang) dari air ke darat.
5.
Perkembangan
makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk sederhana
menuju bentuk yang kompleks.
6.
Mekanisme
evolusi dilaksanakan melalui seleksi alam oleh peristiwa mutasi gen yang
terjadi secara acak dan tidak terduga pada tigkat suatu populasi.dengan kata
lain, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah dan beragam,
melainkan berasal dari nenek moyang yang sama. Kemudian muncul berbagai jenis
dan ragam makhluk hidup karena proses adaptasi mereka yang berbeda akibat
kondisi alam yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa manusia itu berasal
dari nenek moyang yang sama dengan salah satu makhluk di muka bumi.
Dalam
hal ini, Darwin tidak membicarakan tentang kehidupan sosial, apalagi menerapkan
hukum-hukum biologi ke dalamnya. Namun pada kenyataannya teori dan
konsep-kopnsep revolusi Darwin sangat mempengaruhi Darwinisme Sosial. Ada empat
konsep berlangsungnya evolusi: The Struggle for life ->The Struggle for life ->The Struggle for life ->Natural Selection ->Proggress.
The Struggle for life ialah bahwasanya semua organisme membutuhkan tempat, iklik yang
cocok dan zat-zat tertentu agar tetap bertahan hidup. Akan tetapi persediaan
tidak selamanya mencukupi kebutuhan-kebutuhan diantara mereka, hal ini yang
mengakibatkan kelangkaan dan kekurangan persediaan, sehingga terjadi persaingan
dan perebutan dikalangan mereka demi keberlangsungan kehidupannya, (K.J.
Veeger: 1985)
The Struggle for existence[1]
secara tidak terhindarkan
timbul sebagai kelanjutan dari kecendrungan tingginya laju perkembangbiakan
makhluk hidup. Oleh kerena itu jumlah individu yang dihasilkan jauh lebih
banyak dari pada jumlah individu yang mampu bertahan hidup, maka tentulah ada
peristiwa The Struggle for existence, baik
antar individu suatu spesies yang berbeda atau perjuangan melawan kondisi-kondisi
fisik kehidupan, (Charles Darwin, terjemahan TIM UNAS: 2003)
The survival of the Fittest maksudnya, bahwa dalam perjuangan untuk
hidup yang sangat keras ini, hanya jenis-jenis orgenisme yang dapat menesuaikan
diri atau beradaptasi dengan keadaan dan situasi, dengan kata lain yang lebih
kuat, dapat bertahan hidup, sedangkan organisme-organisme yang lemah atau tidak
tepat guna akan mati sebelum mempergandkan diri atau berkembangbiak,
demikianlah terjadinya seleksi alam (Natural Selection), dengan kata
lain yang lebih keras, yaitu hukum rimba, yang kuatlah yang bisa bertahan
hidup. Dan seleksi alam inilah yang mengakibatkan perubahan dan peningkatan
mutu suatu organisme, hal yang memikian itu disebut Proggress.
Dan inilah yang dalam pandangan Darwinisme, bahwa
kehidupam adalah medan peperangan dan adu kekuatan, dimana semua pihak saling
bersaing dan melawan. Penganut Darwinisme berpegang pada suatu individualisme
kasar. Dan beranggapan bahwa Natural Selection dan survival of the
Fittest harus dimengerti dalam arti biologis yang mendasari serta
menyebabkan perubahan sosial.
TEORI-TEORI
DARWINISME SOSILA
a.
Toeri
Naluri
Menurut teori ini, kesatuan masyarakat dan
koheransinya disebabkan oleh suatu kecendrungan boilogis di dalam diri manusia,
yaitu suatau naluri sosial yang disebut herd
instinct atau gregarious instinct
yaitu naluri kelompok yang membuat manusia mengakui dan menyukai sesama teman,
dengan artian memiliki rasa sosial.
Adanya rasa sosial, bukan karana kemauannya,
melainkan sudah kodratnya. Maka dengan demikian, perceraian atau pengasingan
dari yang lain mengakibatkan hancurnya manusia, karena manusia tidak bisa hidup
sendiri, melainkan membutuhkan yang lainnya untuk keberlangsungan hidupnya.
Namun, walau manusia mempunyai kodrat sosial yang
bersifat biologis, manusia tidak dapat hidup damai dengan orang lain.
Perjuangan untuk hidup The Struggle for
existence lebih menonjol. Ia merasa dirinya terancam oleh orang lain yang
hendak memakai dia demi kelangsungan hidup mereka sendiri. Bahaya ini
menyebahkan alam sendiri sebagai pangkalan-pangkalan, badan fisik[2] dan badan sosial[3], demi pengamanan hidup.
b.
Teori Ras
Darwin telah membuktikan adanya evolusi biologis
semau organisme melalui tahap-tahap seleksi dan adaptasi. Hukum evolusi ialah hukum
konflik dan peranglah yang menetukanbagi sejarah. Permusuhan disebut sebagai
gejala universal dan ciri khas tiap-tiap bidang kehidupan. begitupun dengan
bangsa-bangsa dan ras-ras. Peperanga yang terus-menerus yang paling menonjol. The Struggle for existence berlangsung
diantara semua golongan sosial.
Permusuhan terhada sesama yang paling primif ialah
kanibalisme, dan bentuk yang paling lunak lagi adalah perbudakan, dan perusuhan
yang paling halus lagi dengan mendirikan negara sebagai sarana untuk menindas
dan mengisap orang yang kalah dan terpaksa menyerah.
c.
Teori
Determinisme
Dalam teori ini tidak perlu panjang lebar dibahas,
karena hanya membahas tentang faktor atau hal-hal yang menentukan terbentuknnya
kehidupan soial. Yang mana salah satunya tentang kebutuhan kelangsungan hidup
sehingga manusia besosial untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut.
Dan ini bukan hanya hubungan dengan sesama, keluarga
atau yang lebih besar yaitu masyarakat, melaikan juga dengan lingkungannya, di
mana dia bertempat tinggal, bercocok tanam dan bekerja untuk The Struggle for existence.
d.
Teori
Evolusi
Mengenai teori evolusi, kita harus terlebih dahulu
membedakannya dengan development (pembagunan)
dan kemajuan (Progress). Kalau
Evolusi yaitu keadaan terhadulu, lalu menelusuri tahan-tahan pendahuluan yang
telah dilalui sebelum sempai kepada keadaan sekarang.
Pembangunan berarti kita melihat kedepan, bertitik
tolak pada apa yang sudah ada sekarang menuju keadaan yang akan datang.
Sedangkan kemajuan sama seperti evolusi dan pembangunan, hanya ada nilai
positifnya, karena kemajuan membawa kepada keadaan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
K.J
Veeger, Raelitas Sosial, PT Gramidia,
Jakarta 1988
Chales
Darwin, The Origin of Species, Asal-Usul
Spesies melalui seleksi alam atau Survival of the Fittest dalam The Struggle
for existence, yayasan Obor Indonesia, 2003
Chales
Darwin, The Origin of Species by Means of
Nature Selection or The Preservation of Favoured Races in the Sturgle Life, 1985
Alfred North Whitehead, filsafat proses, proses dan realitas dalam
kajian kosmologi, Kreasi Wacana, 2009
[1] The Struggle for
existence artinya sama dengan The
Struggle for life, yaitu perjuangan untuk hidup. Namun Darwin sendiri
menggunakan The Struggle for existence dalam
pemhasasannya, liat bagian ketiga The Origin of Species by Means of Nature
Selection or The Preservation of Favoured Races in the Sturgle Life. 1859
[2] Bahwa sel-sel organik yang mula-mula berpisah dan sendirian,
bergabung menjadi organisme, yang mana bergabungnya sel-sel individual bisa membawa keungtungan maupun kerugian bagi
meraka.
[3] Organisme-organisme bergabng menjadi kelompok atau masyarakat, dan
ini juga ada keruagian dan keuntungannya.
Comments
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com
Post a Comment